Selasa, 17 Agustus 2010

“Mujahid-Mujahid Batumarta” [2]

Rintisan dakwah dari para “mujahid dakwah” itulah yang kini membuahkan hasil. Baca Catatan Akhir Pekan (CAP) Adian ke-292

Oleh: Dr. Adian Husaini*

NAMA lengkapnya Muhammad Zuhdi Safari. Sekarang, di kawasan Batumarta, dia biasa dipanggil Mbah Safari. Usianya terbilang sudah sangat lanjut, yakni 78 tahun. Mbah Safari  dikaruniai 7 anak, 20 cucu, dan 1 cicit. Di usianya yang setua itu, ia masih aktif mengajar. Di pesantren Luqmanul Hakim, Mbah Safari mengajar Ilmu Tajwid dan Qishashul Anbiya. Berbagai aktivitas pengajian juga masih terus dihadirinya.

Mbah Safari termasuk generasi awal para mujahid yang mengembangkan dakwah Islam di lokasi Transmigrasi Batumarta. Ia bertransmigrasi tahun 1976. Ketika itu, dia sudah menjadi pegawai negeri sipil (PNS), dan sudah menjadi guru selama 20 tahun di daerah Bumiayu, Jawa Tengah. Pendidikan formalnya ditempuh di SPG. Pernah juga mengambil D-1 Bahasa Indonesia dan selama tiga tahun kuliah di Perguruan Tinggi Dakwah Islam (cabang) Purwokerto. Perguruan Islam PTDI didirikan oleh Letjen TNI Purn Sudirman, ayah dari Basofi Sudirman, yang pernah manjabat Gubernur Jawa Timur.

“Sejak awal, niat saya bertransmigrasi, disamping untuk urusan ma’isyah, juga untuk dakwah,” kata Mbah Safari. Dunia dakwah bukan hal asing baginya. Selama aktif sebagai guru di daerah Bumiayu, Safari juga sudah aktif sebagai dai Muhammadiyah. Ia sering berkeliling dari kampung ke kampung, menyampaikan dakwah ke masyarakat.

Kamis, 12 Agustus 2010

“Mujahid-Mujahid Batumarta” [1]


Kisah dakwah di lokasi transmigrasi Batumarta menyimpan kisah perjuangan penuh hikmah. Baca Catatan Akhir Pekan Adian ke-291

Oleh: Dr. Adian Husaini*


PESANTREN Lukmanul Hakim, Batumarta, Sumatera Selatan.  Rabu, 4 Agustus 2010, jam di laptop saya menunjukkan pukul 03.03 dini hari. Mata saya sulit terpejam. Padahal, saya ingat benar, pukul 00.05 saya baru merebahkan badan. Ini tidak seperti biasanya. Saya tergolong orang yang mudah tidur, di mana saja, dan kapan saja. Apalagi, Selasa, sehari sebelumnya, seharian penuh saya harus menempuh perjalanan dari Surabaya ke Batumarta. Berangkat dari Surabaya pukul 08.15 sampai di Batumarta pukul 23.00.

Empat jam saya sempat menunggu di Bandara Soekarno Hatta, ditambah sekitar enam jam perjalanan darat dari Palembang ke Batumarta. Tentu cukup melelahkan. Senin malam sebelumnya, saya dipaksa dokter Abdul Gofir SpPd, kawan saya, harus menjalani pemeriksaan darah di kliniknya, di Jombang, Jawa Timur. Ternyata kadar Trigliserid saya mencapai 336,7 mg/dl, cukup tinggi dari kadar normal yang harusnya dibawah 150 mg/dl.

Senin, 02 Agustus 2010

Hamparan Sajadah Cinta........

Disinilah akan kau temukan kedamaian....
Disinilah akan kau temukan ketenangan....


Mendekatkan diri kepada-Nya
Sang Pencipta alam semesta......



Disini pula dulu kader-kader militan yang  terdidik....
Sehingga lahirlah Ibnu Abi Quhafa, Ibnul Khattab, Ibnu Affan, dan Ibnu Abi Thalib
Disinilah dulu generasi yang pertama mengatur strategi perang....




Sekarang......
Saatnya kita kembali ke Masjid.....
 

Blogger news

Blogroll

About