Rabu, 07 Maret 2012

KUFURKAH KITA ???

Oleh : Tajun Nashr Ms.*)


“Klik.....” suara pemanas nasi yang menunjukkan jka nasi yang hangat sudah masak. Setelah  didinginkan sebentar maka bulir-bulir putih penuh karbohidrat itu pun siap disantap. Kenikmatannya akan semakin terasa ketika perut yang diisi adalah perut-perut yang keroncongan. Kemudian cobalah sejenak kita keluar rumah di pagi hari ba’da subuh menjelang matahari terbit. Susurilah jalanan yang dipenuhi pepohonan rindang, hirup dan rasakanlah betapa sejuknya udara yang telah kita hirup secara gratis mulai hari kita dilahirkan sampai detik ini.  Itu mungkin hanya sebagian nikmat Allah yang mungkin sering kita lupakan. Padahal nikmat kesehatan adalah nikmat yang mungkin baru terasa nilainya ketika kita ditimpa musibah berupa penyakit dan lain sebagainya.

Indonesia, sebuah negeri di asia tenggara yang terletak ribuan mil dari pusat wahyu ilahi, namun dengan  rahmat-Nya Allah menjadikan negeri ini sebagai negara dengan populasi muslim terbesar di dunia. Inilah sebenarnya nikmat terbesar yang diberikan Allah kepada kita.... yaitu nikmat hidayah. Betapa tidak kita adalah termasuk salah satu dari 1,5 milyar dari total sekitar 6 milyar penduduk bumi saat ini yang dikarunai oleh Allah untuk memeluk  agama rahmat ini. Nikmat lain yang tak kalah besarnya adalah nikmat akal fikiran, yang membedakan antara manusia dan hewan. Dengan perantara akal inilah maka manusia bisa meningkatkan taraf kehidupannya dari masa ke masa, dan melalui perantaranya pula manusia bisa membedakan yang salah dan benar, tentnunya jika akal ini diikat dengan suatu pengikat yang kuat yaitu ikatan Syari’at islamiyah.
Maka melalui kitab suci-Nya Allah mengingatkan kita akan kenikmatan-Nya :
فَبِأَيِّ آَلَاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ  (الرحمن : 13)
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?”  (Ar-Rahman :13)

Allah mengulangi penyebutan kalimat ini dalam sebanyak  31 kali dalam ayat-ayat surat Ar-Rahman. Hasan Ibnul Fadl mengatakan : “Pengulangan kalimat itu berfungsi untuk mengingatkan orang-orang yang lalai dan menguatkan hujjah (tentang besarnya nikmat Allah yang telah diberikan kepada manusia).”

Bahkan ketika Para Jin mendengar Nabi membaca Surat Ar-Rahman, setiap beliau membaca kalimat tadi mereka pun mengatakan : ((Wahai Tuhan kami, tidak ada nikmat-Mu yang kami dustakan, dan bagimu segala puji)).” Sebagaimana  diriwayatkan oleh Imam Al-Hakim, At-Tirmidzi dan Ibnul Mundzir dari Jabir bin Abdillah.
Ikhwah fillah ......

Kata “Kafir” atau “Kufur” merupakan kata yang berbahaya jika ditodongkan dan dituduhkan serta dipredikatkan kepada seseorang tertentu. Sebab menuduh seorang muslim dengan kekafiran akan berakibat halal darahnya, mengharamkannya dari warisan, pernikahan dengan muslim dan akibat-akibat fatal yang lain. Hal ini jika yang dimaksud dengan kata ‘Kufur’ adalah lawan kata dari kata ‘Muslim’.  
 
 

Blogger news

Blogroll

About