Selasa, 11 Juni 2013

PUASA WISHAL : BOLEH NGGAK SIH ??

Oleh :Tajun Nashr Ms.*)

Di suatu siang pada bulan Ramadhan, penulis pernah melewati beberapa warung kecil di pinggir jalan raya di sebuah kecamatan. Di situ ada sedikit pemandangan ‘menarik’, warung-warung kecil tersebut tidak membuka semua pintu dan jendela warungnya tetapi hanya membuka pintu sampingnya.

Di luar terlihat beberapa motor diparkir, dan di dalam juga terlihat beberapa orang yang ‘parkir’. Kira-kira mereka ngapain ya? Mungkin para pembaca bisa menebak sendiri. Di saat panas menyengat, mampir di warung kopi pada bulan puasa? Ah….

Para pembaca yang mulia, Ibadah puasa merupakan salah satu elemen penting dalam agama islam. Jika islam diibaratkan sebagai sebuah rumah, maka puasa itu ibarat dinding yang mengelilingi rumah tersebut. Hal ini sebagaimana diungkapkan oleh Rasulullah dalam sabdanya mengenai puasa :
.. فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ ....
“…Karena puasa itu adalah benteng (bagimu).”[1]
Ya, puasa ibarat benteng kuat yang melindungi pemiliknya dari serangan-serangan dari luar, baik yang sifatnya jasmani maupun rohani. Karena puasa sendiri secara bahasa berarti menahan, maka dengan latihan menahan diri ini diharapkan pertahanan jiwa kita juga akan semakin kuat.

Artikel berikut ini akan membahas sedikit mengenai bagaimana para sahabat Nabi dalam menjalankan perintah dan syari’at dari Nabi. Dalam hal ini masalah puasa. Sangat berbeda 180 derajat bila dibandingkan dengan kondisi ummat islam saat ini.

 

Blogger news

Blogroll

About